Koefisien Lantai Bangunan (KLB) adalah angka persentase perbandingan antara luas seluruh lantai bangunan gedung dan luas tanah perpetakan/daerah perencanaan yang dikuasai sesuai rencana tata ruang dan rencana tata bangunan dan lingkungan.
Berdasarkan wikipedia: Rasio luas lantai (FAR) atau lebih dikenal dengan Koefisien Lantai Bangunan adalah rasio total luas lantai bangunan (luas lantai kotor) dengan ukuran sebidang tanah tempat bangunan itu dibangun. Rumusnya adalah: Floor Area Rasio = Area lantai kotor dibagi area plot.
Dalam ilmu arsitektur, istilah KLB merupakan kependekan dari Koefisien Lantai Bangunan. Dalam mendesign bangunan KLB akan menghitung luas seluruh lantai yang akan di desain termasuk lantai dasar.
KLB adalah hal yang penting ketika membangun gedung tinggi. Dengan KLB ini bisa memperkirakan berapa tinggi sebuah gedung bisa dibangun dalam sebuah area. Aturan KLB ini dibuat oleh pemerintah dengan tujuan untuk menjadi pedoman masyarakat dan pelaku konstruksi ketika membangun gedung supaya tidak terjadi kerancuhan tata kelola kawasan.
KLB biasanya hanya untuk bangunan tinggi (highrise building). Dengan diketahuinya Koefisien Lantai Bangunan lahan yang akan dibangun, maka akan memudahkan Anda menghitung jumlah luas keseluruhan lantai bangunan. Dengan demikian Anda juga dapat mengetahui perkiraan ketinggian bangunan yang di rencanakan.
Rasio luas lantai dapat digunakan dalam zonasi untuk membatasi kepadatan kota. Meskipun secara langsung membatasi kepadatan bangunan, secara tidak langsung juga membatasi jumlah orang yang dapat ditampung dalam suatu bangunan, tanpa mengendalikan bentuk eksternal bangunan.
Tujuan adanya aturan tentang Koefisien Lantai Bangunan agar dapat mengelola tata ruang kota sehingga tercipta ruang yang nyaman dan teratur. Dan juga fungsi lainnya adalah supaya dengan adanya aturan tentang KLB (Koefisien Lantai Bangunan) kepadatan penduduk bisa di kendalikan.
KLB di masing masing wilayah memiliki angka yang berbeda. Perbedaan angka KLBini disebabkan adanya perbedaan peruntukan lahan dan zonasi. Semakin padat sebuah kawasan, maka semakin besar nilai KLB. Ketika nilai KLB semakin besar, artinya jumlah luas lantai keseluruhan yang dapat dibangun juga semakin besar.
ARTIKEL TERKAIT Commercial Real Estate Indonesia Tips Sukses Investasi Properti Agar Selalu Untung Mengapa Anda harus menggunakan konsultan perencanaan?